TIPS MENDUDUKI JABATAN BARU
Seseorang yang berkarier, pasti menginginkan kedudukan. Kalau bisa,
mencapai kedudukan setinggi mungkin. Sehingga tidak selamanya menjadi bawahan,
yang selalu diperintah atasan. Dengan menduduki jabatan tertentu, misalnya
direktur ataupun supervisor, prestisenya naik dan mendapat penghargaan dari lingkungan
kerja maupun keluarga.
Akan
tetapi, ada juga orang yang dalam kariernya belum siap menduduki jabatan
tertentu yang dipercayakan kepadanya. Sehingga ketika dipromosikan memangku
jabatan baru, misalnya menjadi direktur keuangan atau supervisor pemasaran, ia
gelagapan. Segudang pertanyaan muncul dalam benaknya: ‘Mampukah saya?’ ‘Apakah
pimpinan sudah pas memilih saya?’ ‘Bagaimana dengan rekan-rekan kerja, apakah
mendukung saya, apakah mereka tidak menaruh dendam yang bisa membuat saya
jatuh?’
Bila
Anda termasuk orang yang sebenarnya mendapat kepercayaan dari atasan, tetapi
masih ragu dan tidak enak hati menjalankannya, apa yang sebaiknya Anda lakukan?
Cobalah untuk sejenak melihat tips berikut.
1. Bersyukur
Pertama
kali yang bisa Anda lakukan adalah mengucap syukur kepada Tuhan. Sebab karya
Anda diberkati. Karier Anda meningkat, dan kesejahteraan Anda dan keluarga pun
meningkat. Ucapkan terima kasih pula kepada atasan Anda, karena dia telah
mempercayai Anda menduduki suatu jabatan penting.
2. Percaya Diri
Atasan
menunjuk Anda menduduki suatu jabatan tertentu, pasti tidak sembarang pilih. Ia
tentu sudah mempertimbangkan jauh-jauh hari, mengevaluasi kinerja Anda dan
membandingkan prestasi Anda dengan rekan kerja Anda. Jadi, bila kesimpulan
jatuh kepada Anda, tentu itu adalah keputusan yang sudah masak dan penuh
perhitungan. Untuk itu, pede aja, deh, menerima tugas baru tersebut.
3.
Pelajari Tugas Baru
Meskipun
Anda mendapat petunjuk dari atasan, jangan segan-segan mempelajari semua aspek
yang terkait dengan tugas baru Anda. Salah satu aspek yang bisa Anda pelajari
adalah memahami job description-nya. Anda jangan sampai tidak memahaminya,
karena bila suatu saat terbentur kesulitan, Anda bisa cepat mengambil keputusan
tanpa bertentangan dengan petunjuk kerja tersebut. Selain mendalami petunjuk
kerja, Anda juga jangan malu-malu bertanya kepada rekan kerja yang pernah
menduduki jabatan tersebut.
4. Siapkan Mental
Keraguan
Anda dan “kegugupan” dalam mengemban tugas baru, jangan dibiarkan berlama-lama.
Segera siapkan mental dan mulai berbenah diri. Tanpa persiapan mental, Anda
bisa salah mengambil langkah pertama. Padahal, langkah awal biasanya menjadi
penentu keberhasilan Anda di kemudian hari. Dan, jangan bermental lembek, takut
mengambil risiko, dan … jangan takut gagal.
5. Atur Penampilan
Sebagai
atasan baru, yang tentu saja setiap saat berhadapan dengan anak buah, jangan
sekali-kali mengabaikan penampilan. Mungkin Anda kali ini harus berpakaian
necis, berdasi, sepatu lebih mengkilat. Padahal sebelumnya, Anda tidak
berpakaian seperti itu. Perubahan penampilan, bila itu harus dilakukan, …
lakukanlah dengan segera. Mungkin pertama kali Anda canggung, tapi yakinlah,
lama-kelamaan Anda terbiasa. Bahkan mungkin, Anda menjadi lebih enak
berpenampilan seperti itu.
6. Susun Rencana Kerja
Sebagai
supervisor ataupun direktur yang baru, misalnya, Anda diharuskan memiliki
rencana atau program kerja. Tuliskan rencana kerja Anda secara rapi,
sistematis, dan mudah dipahami bawahan. Perlu juga rencana Anda tersebut didiskusikan
dengan bawahan, untuk menjaring masukan. Setelah matang, barulah Anda menghadap
atasan atau dewan direksi, melaporkan rencana yang telah tersusun matang
tersebut.
7.
Koordinasi
Anda
tidak akan lancar dalam bekerja kalau tidak memiliki kemampuan mengoordinasikan
bawahan. Dalam koordinasi ini, usahakan ada dua pendekatan yang Anda kuasai,
(1) pendekatan komunikatif dan (2) pendekatan profesional. Pendekatan
komunikatif “memaksa” Anda mengedepankan komunikasi dua arah --- antara Anda
dan bawahan. Tanpa komunikasi yang baik, koordinasi tidak akan berhasil.
Sedangkan pendekatan profesional, mengajak Anda untuk bekerja sesuai dengan
tugas masing-masing. Anda mengerjakan tugas Anda, sementara bawahan juga wajib
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Dalam pendekatan
profesional ini, celah sentimen pribadi harus dihilangkan. Misalnya Anda
menjumpai bawahan melakukan kesalahan, Anda wajib menegur, tanpa menyimpan
kemarahan yang berlebihan.
8. Bersikap Tegas
8. Bersikap Tegas
Tidak
mustahil bawahan Anda, yang sebelumnya satu level dengan Anda, bekerja
asal-asalan untuk menjatuhkan Anda. Kadang-kadang, dengan sengaja memberikan
laporan yang kurang akurat, “tipu-tipu dikitlah”, istilahnya. Menghadapi
bawahan yang “agak bandel”, Anda sebaiknya bersikap tegas. Sehingga bawahan
yang bekerja dengan baik, juga akan menghargai Anda karena berani memberi
sanksi kepada bawahan yang melakukan kesalahan. Jangan bikin bawahan yang lain
geregetan karena Anda tidak berani mengambil sikap tegas.
9. Tepat Waktu
9. Tepat Waktu
Sebagai
pimpinan baru yang “mengomandani” anak buah, berusahalah tepat waktu dalam
setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya, agendakan rapat tepat
waktu, jangan Anda yang malah sering molor atau terlambat. Atur pula misalnya,
kapan selesainya suatu pekerjaan, agar tidak terjadi keterlambatan yang
akhirnya merugikan perusahaan dan diri Anda sebagai pimpinan.
10. Jangan Sering Mengeluh
10. Jangan Sering Mengeluh
Sebagai
atasan baru, tentu Anda akan berbenturan dengan tantangan baru. Biasanya, tidak
semua tantangan mudah ditaklukkan. Tidak semua pekerjaan bisa dengan mudah
dikerjakan. Tidak semua persoalan dengan atasan puncak maupun bawahan dapat
cepat diselesaikan. Melihat kondisi seperti ini, usahakan sekuat tenaga untuk
tidak… mengeluh! Apalagi mengeluh di depan bawahan. Sulit, memang. Tapi,
sebagai orang yang dipercaya mengelola pekerjaan dan sumber daya manusia –
meskipun dalam jumlah yang kecil – Anda tetap harus berusaha.
***
Setiap saat, evaluasilah diri Anda. Milikilah waktu-waktu tertentu untuk mengevaluasi diri. Bila perlu buat catatan untuk diri sendiri, “apa yang telah saya lakukan hari ini? Ada perkembangankah dibandingkan hari kemarin?” Dan melalui jalur formal, evaluasi diri Anda sendiri melalui mekanisme rapat atau diskusi, untuk mendengarkan kritik dan masukan dari rekan kerja atau bawahan.
Apa pun caranya, evaluasi diri itu penting. Orang yang tidak mau mengevaluasi diri sendiri, niscaya tidak akan menemukan motivasi yang bermanfaat bagi perusahaan dan diri sendiri. Dan, dengan mental baja yang telah Anda miliki, Anda pun tidak akan kaget bila dalam proses evaluasi tersebut ada hal-hal yang menyakitkan. Sebab layaknya obat, pahit rasanya tapi bisa menyembuhkan. Begitulah kadang yang Anda alami ketika mengevaluasi diri sendiri. Kadang pahit, menyakitkan, tapi sangat besar artinya bagi kemajuan karier Anda. http://herrypenulis.blogspot.co.id/2009/09/10-langkah-sukses-jadi-atasan-baru.html
Sebagai
tambahan, perlu juga anda mengetahuinya….!!!
1. Jaga kepercayaan diri
Kepercayaan
diri yang tinggi adalah salah satu faktor penting untuk menentukan kesuksesan
seseorang. Rasa percaya pada kemampuan diri juga tetap harus Anda pertahankan
sekalipun Anda tengah menghadapi situasi yang mungkin masih sangat baru dan
belum Anda pahami dengan baik.
Pasalnya,
ketika rasa percaya diri Anda memudar akibat jabatan baru yang harus Anda
jalankan dengan baik, hal tersebut justru akan berdampak negatif pada pekerjaan
Anda. Tak jarang orang-orang di sekitar Anda juga akan merasakan dan menerima
imbas dari perubahan tingkat kepercayaan diri Anda tersebut. Ingatlah, jika
Anda tak percaya terhadap diri Anda sendiri. Bagaimana atasan dan anak bah
dapat percaya pada Anda?
2. Jangan mengubah kepribadian Anda
Banyak
orang yang baru menerima promosi jabatan tak lagi seperti dirinya yang dulu.
Mungkin dulu Anda adalah orang yang ramah dan suka bercanda dengan rekan-rekan,
namun ketika Anda menduduki jabatan yang baru Anda menjadi orang yang super
kaku dan jarang tersenyum. Padahal, hal tersebut tak perlu dilakukan.
Tetaplah
menjadi diri Anda yang sebenarnya saat Anda menduduki jabatan yang baru.
Sadarilah bahwa Anda terpilih karena Anda menjadi diri Anda sendiri.
3. Jangan malu untuk bertanya
Bertanya
adalah solusi tepat ketika Anda merasa bingung dan merasa kesulitan
menyelesaikan suatu masalah atau ketika Anda kurang paham tanggung jawab baru
Anda. Karena itu jangan ragu untuk berkonsultasi dengan atasan Anda, atau
bahkan dengan anak buah sekalipun ketika Anda bermasalah saat Anda menduduki
jabatan baru.
Bertanya
tidak akan membuat Anda tampak bodoh, malahan, dengan bertanya Anda dapat
membuka mata bahwa sebenarnya Ada banyak jalan keluar untk satu masalah yang
Anda hadapi.
4. Waspadai “politik” kantor
Sudah
menjadi rahasia umum jika seseorang menduduki jabatan baru maka ia cenderung
akan sering diserang dan dicari-cari kelemahannya. Beberapa rekan sekerja
mungkin merasa karirnya “dilangkahi” dan selebihnya merasa iri atas kesuksesan
atas kesuksesan Anda menduduki jabatan baru tersebut.
Maka
sebaiknya Anda benar-benar mengenali mana teman yang objektif terhadap kinerja
Anda dan mana lawan yang ingin menjatuhkan Anda agar tahu persis bagaimana
sebaiknya menghadapi orang-orang di lingkuangan kerja Anda.
Siapkan
mental Anda dalam menghadapi orang-orang yang ingin menjatuhkan Anda. Tak perlu
balik menghujat, sebaliknya tunjukan pada mereka kalau Anda professional dan
layak menduduki jabatan baru tersebut.
Tips
di atas merupakan hal yang perlu Anda lakukan ketika menduduki jabatan baru.
Hal yang tidak kalah penting daripada hal-hal di atas adalah bersyukur kepada
Tuhan karena Anda dapat menduduki jabatan baru tersebut. http://perempuan.com/read/menduduki-jabatan-baru/
SEMOGA BERMANFAAT....
Komentar
Posting Komentar